Rabu, 21 September 2011 16.17 WIB
Kembali dilanda aksi jual, IHSG terus turun 54,62 poin (-1,46%) ke level 3.697,49. Kehawatiran bahwa Yunani akan default pada utang publik dan investor nampaknya semakin menekan pergerakan IHSG. Saat ini investor cenderung untuk keluar dari bursa saham dan beralih kepada investasi yang safe haven. Dengan transaksi sebanyak 7,7 juta lot atau senilai Rp3,51 triliun, tercatat asing melakukan nett sell hingga Rp586,1miliar.
Pada perdagangan hari ini semua sektor anjlok, dimana Pertanian -0,96%, Industri Dasar -1,66%, Konsumsi -2,05%, Keuangan -1,55%, infrastruktur -0,19%, Manufaktur -1,89%, Pertambangan -1,43%, Aneka Industri -1,86% dan Properti -1,43%. Indeks LQ45 ikut terjun sebesar 11,02 poin (-1,68%) menjadi 643,39 dengan saham-sahamnya seperti GGRM, ASII, UNTR, ITMG, UNVR dam INDF yang turun paling dalam.
Terdapat 45 saham naik, 239 saham stagnan dan 188 saham melemah . Saham saham yang menjadi top gainers hari ini adalah CNTX, LPIN, SCMA, AMRT, TLKM, MDRN, BDMN, BRPT, PJAA dan JKON. Serta yang berada pada urutan terbawah adalah MBAI, TOTO, GGRM, ASII, UNTR, ITMG, DSSA, UNIC, UNVR dan INDF.
Melemahnya bursa Amerika tadi malam dimana S&P -2,00 (-0,17%), DJIA 7,65 (0,07%) dan NASDAQ -22,59 (-0,86%) dan jatuhnya bursa Eropa dimana FTSE -38,2 (-0,71%), DAX -80,4 (-1,44%) dan CAC40 -30,33 (-1,02%) nampaknya memberikan sentimen yang beragam pada bursa Asia dimana NIKKEI 19,92 (0,23), Hang Seng -190,63 (-1,00%) dan Straits 5,17 (0,19%).
Analis Vibiz Research memprediksikan bahwa dengan tingkat inflasi yang terkontrol, pertumbuhan ekonomi yang baik serta kinerja emiten yang meningkat, major trend yang bullish dapat bertahan dan mencapai rekor tertingginya lagi0. Namun yang perlu dikhawatirkan adalah adanya sentiment negatif bursa Eropa dan Amerika yang mampu menekan laju pertumbuhan IHSG menjadi faktor krusial bagi bursa regional khususnya zona Asia.
0 comments:
Post a Comment