September 21, 2011


Kamis, 22 September 2011 09.16 WIB


Pada perdagangan kemarin IHSG kembali melemah 54 poin akibat aksi jual asing. Kehawatiran mengenai default Yunani pada utang publik dan investor sangat membuat pemain di Bursa Efek Indonesia keluar dari pasar. Tercatat bahwa kemarin di BEI dana asing keluar hingga Rp586 miliar.

Tadi malam Bank Sentral AS (Federal Reserve) mengadakan pertemuan yang menghasilkan keputusan bahwa The FED akan menggelontorkan stimulus senilai US$400 miliar. Namun nampaknya Wall Street merespons negatif atas keputusan tersebut. Stimulus tersebut tidak mampu mendorong optimisme pasar dimana mereka beranggapan bahwa pasar tidak yakin kebijakan tersebut akan efektif ditengah perekonomian yang sedang mengalami stagnansi.

Tercatat pada perdagangan Rabu (21/9)  Wall Street anjlok mencapai 2% dimana S&P merosot 35,33 poin (-2,94%), DJIA terjun 283,82 poin (-2,49%) dan NASDAQ turun 52,05 (-2,01%). Merespon pelemahan tersebut, mayoritas bursa Asia dibuka melemah akibat tekanan negatif bursa Amerika dan Eropa dimana NIKKEI -131,00 (-1,5%), Hang Seng -587,16 (-3,12%) dan Straits -35,24 (-1,26).

Pelemahan bursa regional tersebut dapat kembali menekan IHSG ke level yang lebih rendah. Dimana dalam beberapa minggu ini BEI diterpa oleh aksi jual oleh pemain besar asing. Secara fundamental, bursa saham Indonesia masih menjadi tempat yang baik untuk berinvestasi. Namun kehawatiran mengenai resesi yang sedang menimpa Amerika dan Eropa membuat para investor lebih memilih alat investasi yang lebih safe haven.

Secara teknikal IHSG masih berpotensi untuk melemah. Dua hari yang lalu rebound yang disinyalkan oleh indikator stochastic gagal dan IHSG kembali melanjutkan penurunannya di area oversold. Begitu juga dengan indikator MACD dimana penurunan MACD-line di bawah trigger-line didorong oleh histogram negatif yang memanjang. Kemudian EMA 5 belum menunjukan adanya tanda-tanda rebound terhadap EMA 20. Ditambah lagi indikator RSI yang belum berada pada area oversold nya mengindikasikan besarnya potensi IHSG untuk turun.

Posted by Posted by ICT at 8:24 PM
Categories:

 

0 comments:

 
>