September 23, 2011


Jumat, 23 September 2011 16.11 WIB


Tertahan pemain domestik, IHSG naik tipis 57,2 poin (1,7%) ke level 3.426,35. Memburuknya kondisi Eropa dan Amerika memberikan sentimen negatif terhadap bursa saham Indonesia. Saat ini investor cenderung untuk keluar dari bursa saham dan beralih kepada investasi yang safe haven. Dengan transaksi sebanyak 9,1 juta lot atau senilai Rp5,39 triliun, tercatat asing melakukan nett sell hingga Rp603,4 miliar.

Pada perdagangan hari ini hanya tiga sektor anjlok, dimana Pertanian -1,09%, Industri Dasar 2,31%, Konsumsi 0,17%, Keuangan 2,68%, infrastruktur 1,89%, Manufaktur 0,89%, Pertambangan -0,92%, Aneka Industri 0,7% dan Properti -0,93%. Indeks LQ45 ikut menguat sebesar 15,61 poin (2,68%) menjadi 598,38.

Terdapat 147 saham naik, 215 saham stagnan dan 110 saham melemah . Saham saham yang menjadi top gainers hari ini adalah ITMG, INTP, HMSP, ASII, SMGR, BBCA, UNVR, TLKM, BMRI dan BBRI. Serta yang berada pada urutan terbawah adalah DLTA, MBAI, MYOR, UNTR, GGRM, ICBP, HEXA, AALI, BYAN dan SOBI.

Melemahnya bursa Amerika tadi malam dimana S&P -37,2 (-3,19%), DJIA -391,01 (-3,51%) dan NASDAQ -82,52 (-3,25%) dan bursa Eropa yang dibuka menguat dimana FTSE 37,34 (-0,74%), DAX 23,92 (0,46%) dan CAC40 19,67 (0,71%) nampaknya memberikan sentimen negatif pada bursa Asia dimana NIKKEI -180,9 (-2,07), Hang Seng -243,12 (-1,36%) dan Straits -28,37 (-1,04%).

Analis Vibiz Research memprediksikan bahwa dengan tingkat inflasi yang terkontrol, pertumbuhan ekonomi yang baik serta kinerja emiten yang meningkat, major trend yang bullish dapat bertahan. Namun yang perlu dikhawatirkan adalah adanya sentiment negatif bursa Eropa dan Amerika yang mampu menekan laju pertumbuhan IHSG menjadi faktor krusial bagi bursa regional khususnya IHSG.

Posted by Posted by ICT at 2:45 AM
Categories:

 

0 comments:

 
>