September 6, 2011


Selasa, 06 September 2011 16.19 WIB


Sempat anjlok pada perdagangan sesi satu, IHSG terdorong oleh penguatan bursa Eropa sehingga ditutup naik 23,79 poin (0,62%) menjadi 3889,97. Derasnya dana asing yang keluar mampu ditahan oleh investor domestic, tercatat asing melakukan net sell sebesar 402,4 miliar. Dengan transaksi sebanyak 8,5 juta lot atau senilai Rp5,01 triliun, IHSG sempat menyentuh level tertinggi 3891,03.

Hanya terdapat tiga sektor yang melemah, dimana Pertanian -0,08%, Industri Dasar 1,14%, Konsumsi 0,70%, Keuangan -0,14%, infrastruktur 0,65%, Manufaktur 0,81%, Pertambangan 1,33%, Aneka Industri 0,67%, Properti -0,07%, dan Perdagangan 0,14%. Indeks LQ45 ikut mendorong kenaikan IHSG sebesar 0,67% menjadi 687,51 dengan saham-sahamnya seperti ITMG, GGRM, ASII, HRUM, ISAT, AALI dan UNVR yang mendongkrak IHSG naik.

Terdapat 130 saham naik, 261 saham stagnan dan 62 saham melemah . Saham saham yang menjadi top gainers hari ini adalah ITMG, GGRM, ASII, HRUM, SMDR, ISAT, HERO, AALI, JPFA dan UNVR. Serta yang berada pada urutan terbawah adalah CTBN, IMAS, LION, ICBP, SMGR, BBNI, MREI, TRUS, EXCL dam UNTR.

Kehawatiran akan krisis hutang zona Eropa sempat menjatuhkan IHSG pada sesi pertama. Namun menguatnya bursa Eropa pada pembukaan hari ini dimana FTSE 43,82 (0,86%), DAX 15,31 (0,29%) dan CAC40 21,00 (0,70%) mampu mendorong penguatan bursa Indonesia. Namun pada zona Asia sendiri terjadi fariasi dimana Hang Seng 94,10 (0,48%), STRAITS 0,83 (0,03%) dan NIKKEI -193,89 (-2,21%).

Analis Vibiz Research memprediksikan bahwa dengan tingkat inflasi yang terkontrol, pertumbuhan ekonomi yang baik serta kinerja emiten yang meningkat, IHSG mampu mencetak rekor tertingginya kembali. Namun yang perlu dikhawatirkan adalah adanya sentiment negatif bursa Eropa dan Amerika yang mampu menekan laju pertumbuhan IHSG menjadi faktor krusial bagi bursa regional khususnya zona Asia.

Posted by Posted by ICT at 9:07 PM
Categories:

 

0 comments:

 
>