Rabu, 12 Oktober 2011 16.26 WIB
Turunnya inflasi Indonesia membuat IHSG melejit 104,18 poin (2,95%) ke level 3.635,91. Pertumbuhan perekonomian Indonesia membuat pelaku pasar optimis untuk menanamkan asetnya di Indonesia. Namun sentimen positif ini masih diselimuti mengenai kehawatiran default Yunani, sehingga IHSG masih rentan koreksi. Dengan transaksi sebanyak 17,1 juta lot atau senilai Rp5,9 triliun, tercatat asing melakukan nett buy sebesar Rp580,3 miliar.
Peerdagangan hari ini semua sektor mengalami penguatan, dimana Pertanian 4,12%, Industri Dasar 4,22%, Konsumsi 3,94%, Keuangan 2,98%, infrastruktur 1,79%, Manufaktur 2,85%, Pertambangan 4,54%, Aneka Industri 0,54% dan Properti 3,19%. Indeks LQ45 menguat sebesar 22,61 poin (3,63%) menjadi 645,51 dimana saham-saham yang menguat adalah ENRG, BBTN, KRAS, ELTY, BJBR, UNSP, GGRM, BUMI, INTP dan TINS
Terdapat 211 saham yang menguat sedangkan 221 saham stagnan dan 43 saham yang melemah. Saham saham yang menjadi top gainers hari ini adalah YULE, JTPE, ENRG, KBLI, SHID, DKFT, KREN, BBTN, KRAS dan DEWA. Serta yang berada pada urutan terbawah adalah VOKS, SMDM, STAR, MTFN, PICO, GSMF, SMRU, TRIM dan AKPI.
Wall Street yang ditutup mixed tadi malam dimana S&P 0,65 (0,05%), DJIA -16,88 (-0,15%) dan NASDAQ 16,98 (0,66%) sedangkan bursa Eropa yang dibuka menguat dimana FTSE 0,61 (0,01%), DAX 44,69 (0,76%) dan CAC40 11,03 (0,35%) membuat bursa Asia mixed dimana Kospi 14,48 (0,81%), Hang Seng 187,87 (1,04%) dan Nikkei -34,78 (-0,4%).
Analis Vibiz Research berpendapat bahwa dengan tingkat inflasi yang terkontrol, pertumbuhan ekonomi yang baik serta kinerja emiten yang meningkat, major trend yang bullish dapat bertahan. Namun yang perlu dikhawatirkan adalah adanya sentiment negatif bursa Eropa dan Amerika yang mampu menekan laju pertumbuhan IHSG menjadi faktor krusial bagi bursa regional khususnya IHSG.
0 comments:
Post a Comment